Minggu, 19 April 2015

Gugup Bikin Malu!

"Nomer absen empat, Anas Tasya Sekartaji."

Deg! Namaku dipanggil. Huh. Nerveous makin melanda dan terus menyelimuti dada ini. Kutarik nafas panjang, kuhembuskan perlahan. Dengan langkah setengah mantap, kumasuki ruangan itu dengan sejuta rasa berkecamuk di dada. Oh, Tuhan, lancarkanlah.

"Ya, silahkan dimulai nyanyinya," ujar guruku--yang notabene adalah tim penilai-- mempersilahkanku untuk segera bernyanyi. Nerveous kembali melandaku. Ya Tuhan ...

Di hadapanku sekarang, ada 15 murid-murid yang siap menonton pertunjukanku--anggap saja begitu-- mereka adik-adik kelasku. Sungguh, walaupun jumlahnya bisa dihitung dengan jari, nerveous ini tetap menyelimuti diriku.

Kupejamkan mata sesaat, lalu mengambil nafas dan menghembuskanya untuk menghilangkan rasa nerveous. Saat kurasa diriku mulai tenang, aku mulai buka suara dan mulai bernyanyi,

"Apakah sebenarnya,
Terbuku di kalbumu
Apakah arti linang air mata di pipimu?
Ucapkanlah padaku
Tak bisa kurungkainya
Rahasia yang kau pendam itu ..."

Saat menjelang reff, nafasku tercekat. Oh, tidak! Nafasku tak sampai dan suaraku pun mendadak goyah. Aku pun spontan berhenti benyanyi.

Semua yang menyaksikan pun sontak tertawa. Wajahku bersemu merah, namun agak tertutupi dengan jilbab yang kupakai.


"Nyanyinya diulangi lagi dari awal, nadanya agak direndahin sedikit," ujar guruku memberikan arahan. Aku mengangguk dan mulai bernyanyi dari awal. Namun ketika sampai di pertangahan lagu, nafasku tercekat lagi. Dan nampaknya, untuk kedua kalinya hal memalukan itu terjadi.

"Namun ku percaya
Takkan terlerai kasih
Ikatan ini takkan putus ..." (Siti Nurhaliza-Air Mata Ibu)

Kusudahi nyanyianku. Lantas memberi hormat pada semua lalu bergegas keluar dari ruangan itu. Banyak temanku yang menyaksikan pertunjukanku barusan melalui jendela. Sesampainya di luar ruangan, semua memandangiku dengan pandangan seperti ... Mencemooh mungkin?

"Kok suaramu bisa begitu, Nas? Tadi pas latihan di kelas bagus, lho!" ujar salah satu temanku seraya menghampiri. Aku tak tahu hendak berkata apa. Sangat memalukan!

"Aku salah memilih lagu ..." gumamku pelan. Huh!

"Mungkin karena nerveous, jadi pas sampai di dalam semuanya buyar dan suaramu jadi goyah, Nas." salah satu temanku berpendapat. Hmm ... Benar juga pendapatnya.

Segera kuambil tas ku lalu bergegas ke kantin. Entah kenapa perut ini terasa sangat lapar setelah ditertawakan banyak orang. Kuambil roti coklat lantas memakannya dengan bringas.

Akupun pulang ke rumah dengan sejuta perasaan aneh berkecamuk. Tak pernah aku ditertawakan seperti tadi. Huh! Menyebalkan!

'Melawan seribu musuh itu lebih mudah daripada kau melawan dirimu sendiri.'
----------------------------------

** ditulis berdasarkan kisahku siang tadi saat Ujian Praktek menyanyi. Pengalaman yang tak akan terlupakan! :D

4 komentar:

  1. hahahaha, gue juga sering gugup didepan umum. sampe diketawain banyak orang :")

    BalasHapus
  2. Padahal itu pas ujian loh, malu-maluin sekaliiii >_<

    BalasHapus
  3. Gue udah sering gini, nih. Waktu lagi nge-jam main musik kadang suka lupa chord, yang nonton banyak pula. Jadinya mah gue kebal. Dan justru karena sering malu-maluin teman gue jadi banyak. :D

    BalasHapus
  4. wkwkwk ... malu-maluin yg akhirnya jadi berkah :D

    BalasHapus